Selasa, 06 Januari 2015

ayam boyolali

Memelihara kambing PE di Boyolali

Ass, Wr. Wb

Dengan segala keterbatasan pengalaman yang saya miliki, ijinkan saya untuk berbagi pengalaman beternak kambing PE di sekitar Perbatasan Boyolali dan Solo. Untuk memelihara Kambing ada beberapa langkah yang harus direncanakan, dipikirkan dan dilaksanakan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. PENENTUAN LOKASI

Lokasi memelihara kambing PE harus memperhitungkan beberapa aspek, antara lain segi keamanan,bau yang mungkin timbul, ketersediaan pangan , ketersediaan tenaga medis, keterpaparan terhadap sinar matahari, kelembaban, kecepatan angin dan budaya masyarakat setempat.

2. KANDANG

Sebaiknya kandang berupa panggung, atap dari genteng ( mudah menyerap panas & tidak terlalu berisik apabila terkena air hujan ). Hindari penggunaan kayu kelapa untuk lantai karena dikhawatirkan kaki kambing bisa terluka akibat tertusuk kayu kelapa. Untuk induk yang hamil juga disarankan tidak menggunakan lantai dari bahan bambu karena licin. Dikhawatirkan induk hamil jatuh / tergelincir dan mengakibatkan keguguran. Persiapkan kandang sebelum kambing PE yang akan dipelihara datang.

3. ANAK KANDANG

Anak kandang adalah orang yang memelihara, mencari pakan dan membersihkan kandang apabila kita tidak secara langsung memelihara. Jadi kita hanya memonitor , mengajari dan mengevaluasi kemajuan / progress pemeliharaan kambing PE. Walaupun sebaiknya kalo cukup waktu kita harus juga ikut membersihkan kandang dan memandikan kambing untuk menjaga hubungan batin antara pemilik dan kambingnya. jangan lupa kambing ini mahluk hidup yang dapat merasakan kasih sayang pemiliknya.

4. ALAT BANTU ( Motor, Mobil dan Gerobak/wheel barrel )

Alat bantu diperlukan ( tentatif ) untuk anak kandang mencari pakan dan membersihkan kandang.

5. PERSIAPAN MENTAL

PEMBAHASAN :

1. LOKASI

Sebelum kita memelihara kambing PE, ada baiknya kita mencari lokasi yang strategis dan sesuai sehingga menghindari masalah2 yang akan timbul.

Saya ingin berbagi pengalaman mengenai lokasi ini, bahwa lokasi ternak saya sebenarnya cukup strategis karena sudah dipagar dinding bata setinggi 2 m, kanan dan kiri masih berupa tanah kosong, belakang persawahan. Tetapi didepan kandang +- 10 m berupa rumah penduduk.

Awal2 memelihara beberapa kali saya mendapat protes dari tetangga tersebut mengenai bau kambing yang menyengat, usut punya usut ternyata akibat selokan air didepan kandang yang diplester... yang seharusnya lantainya tidak perlu diplester.

Setelah lantainya dibongkar ... bau berkurang, tetapi tidak hilang akibat tanah didaerah kandang berupa tanah liat sehingga susah menyerap air.

Saya coba kurangi lagi baunya dengan menaburkan zeolit / tanah kapur di selokan apabila diperlukan. Juga menanam pohon kamboja, melati, kenanga dsb untuk menyamarkan bau yang datang dari kandang.

Dari semua usaha yang telah saya lakukan untuk mengurangi bau ternyata PENDEKATAN ke tetangga depan kandang tersebut adalah yang paling penting.

Jadi setiap ada rejeki apabila saya kekandang saya berusaha membawa buah tangan untuk tetangga tersebut. Alhamdulilah berhasil. Selesai 1 masalah.

Untuk daerah Kaligesing dan Senduro mungkin tidak ada masalah dengan pangan. Dengan daerah hijaun yang masih sangat luas dibandingkan dengan tempat saya memelihara kambing di Ketitang ( perbatasan Boyolali dan Solo ).
Tetapi dengan ketekunan dan ”try & error untuk saat ini kami masih bisa mensiasati kebutuhan pangan kambing PE saya.

Untuk kebutuhan pangan kambing PE saya, ada beberapa macam pakan antara lain :
Kaliandra ( bibit dr Kali Gesing dan ditanam sekitar kandang ), Kolonjono, Daun Kates, Daun Singkong Karet, Daun Mlanding, Daun Angsana, Daun Ringin, Daun Ketapang, Daun Waru ( kadang2 ), Daun Jagung / tebon, Daun Kacang tanah / rendeng,Daun Nangka, Daun Mangga, Daun Johar, Daun Mahoni dsb.
Bebek Goreng & Ayam Kampung Goreng Pak Pinggir - Pengging Boyolali
Bebek Goreng & Ayam Kampung Goreng Pak Pinggir – Pengging Boyolali
Selama ini kuliner Boyolali lebih identik dengan soto dan sambal lethok (sambal tumpang khas Boyolali). Tapi ternyata ada juga warung makan di Boyolali yang menawarkan hidangan bebek goreng dan ayam kampung goreng berkualitas juara. Nama warungnya adalah Bebek Goreng Pak Pinggir. Lokasinya ada di Jl. Perintis Kemerdekaan, jalur yang dilalui bus antar kota dari arah Solo, dekat dengan Stadion Sonolayu. Warung ini adalah cabang dari Bebek Goreng Pak Pinggir yang terkenal di Pengging.
Sepertinya warung ini belum terlalu lama buka, namun tak sulit untuk menarik pelanggan karena merek ‘Bebek Pak Pinggir’ memang sudah banyak dikenal di Boyolali. Jika datang terlalu sore bersiaplah untuk tidak kebagian bebek gorengnya yang istimewa karena penggemarnya sangat banyak. ‘Bebek Pak Pinggir’ terasa begitu empuk dan sama sekali tidak ada bau anyir yang bisa meruntuhkan selera makan. Bumbunya meresap ke dalam serat-serat dagingnya namun tak terasa berlebihan. Komposisi bumbunya pas di lidah.
Warung Bebek Goreng Pak Pinggir Cabang Boyolali di Jl. Perintis Kemerdekaan
Selain bebek, warung ini juga menawarkan menu ayam kampung goreng yang kualitasnya pun boleh dipuji. Daging yang cenderung keras dan alot khas ayam kampung tak akan anda temukan disini. Ayamnya empuk dengan rasa gurih yang dominan. Sebagai pelengkap andapun bisa memesan hati ampela dan bagian kepala.
Satu-satunya yang kurang terasa mantap barangkali adalah sambalnya. Bagi penyuka pedas sambal bawangnya kurang begitu nendang. Sementara sambal gorengnya pun level pedasnya terlalu jauh di bawah dan rasanya seperti kurang bisa menyatu dengan bebek atau ayam kampung goreng yang gurih. Lalapannya cukup lengkap, ada mentimun, kemangi, kol, dan daun pepaya rebus yang rasanya tidak pahit.
Warung cabang Bebek Goreng Pak Pinggir -Pengging ini tempatnya terbilang luas dan nyaman. Anda bisa memilih duduk di meja ataupun lesehan. Lokasinya pun strategis dan mudah ditemukan. Jika berkunjung atau kebetulan melewati Boyolali, silakan buktikan sendiri keistimewaan Bebek Goreng Pak Pinggir, baik di tempat aslinya di Pengging atau di cabangnya di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 7.
Lokasi: Jl. Boyolali-Solo KM 5, Randusari – Boyolali (0276) 3294040
Cabang Boyolali: Jl. Perintis Kemerdekaan No. 7, Boyolali. (Kalau dari arah Solo ambil jalur bus ketika masuk Boyolali)

nasi urap

Nasi Urap di Warung Soto Nggoper Boyolali beserta aneka lauknya
Jika membaca judul di atas anda pasti menangkap hal yang aneh, di warung soto kok makannya sambal tumpang? Tapi memang begitulah adanya. Meski menggunakan nama warung soto, tempat ini juga menyediakan menu nasi urap (sega gudhang) dan sambal tumpang (orang Boyolali menyebutnya sambal lethok) yang popularitasnya bahkan mengalahkan menu sotonya.
Urap khas Boyolali (orang Jawa menyebutnya gudhangan) terasa istimewa karena di atasnya ditambahkan taburan bubuk kacang yang memunculkan citarasa khas nan sedap. Bubuk kacang tersebut dibuat dari kacang goreng yang digiling kasar dan biasanya dibumbui gula pasir, garam, jeruk purut,kencur dan bawang putih. Ketika dicampur, rasa manis-gurih dari bubuk kacang berpadu sempurna dengan urap sayuran yang bumbunya dari kelapa parut. 
Berbagai pilihan lauk di Warung Soto Nggoper Boyolali
Mentho khas Boyolali yang terbuat dari parutan kelapa dan kacang tanah / kacang tolo. Digoreng garing, hingga terasa renyah sampai bagian dalam. Di tempat lain makanan ini mungkin disebut Lentho
Nasi urap sangat cocok jika disantap dengan ikan wader (ikan sungai berukuran kecil) yang digoreng garing. Selain itu, masih ada banyak ragam lauk yang bisa anda pilih semisal ayam goreng, lele goreng, cingur sapi, empal daging, hati-ampela ayam, babat, iso, paru, telur ceplok, dll. Di meja makan juga tersedia banyak macam gorengan seperti mentho, bakwan, tahu, sosis Solo, dsb.

pecel bubur

Jenang Pecel khas Boyolali
Jenang pecel adalah semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak lagi disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang dimaksud disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung beras). Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam sayuran rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan menemukan sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya berpadu dengan bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut.
Jenang pecel ini adalah makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya sekarang sudah makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di warung-warung kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga penjual keliling yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika disajikan di atas pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang merakyat, enak dan murah meriah.
Kalaupun sulit untuk menemukan penjual jenang pecel, jangan berkecil hati karena anda bisa membuat sendiri di rumah. Caranya tidak begitu sulit, bahannya pun sederhana dan mudah didapat

sambal goreng koyor

Kuliner di Boyolali sangat identik dengan soto. Warung apapun yang menyediakan soto, biasanya laris manis diserbu pembeli dan penikmat kuliner.
Namun tak ada salahnya mencoba ragam kuliner lain di Kota Susu. Salah satunya warung Sari Roso yang berlokasi di Jalan Merbabu No 25 Boyolali. Meski warungnya sederhana, mereka punya langganan fanatik.

Daya tarik utama dari warung ini adalah menu gudeg koyor dan sambel tumpang. Bahkan ketika Espos menyambangi warung ini pada jam makan siang, stok makanan yang tersedia tinggal sedikit.
“Saya sudah berjualan di sini belasan tahun, mungkin sekitar 15 tahun. Walaupun sempat pindah warung, pelanggan setia mencari. Saya juga tidak tahu apa sebabnya. Mungkin sudah cocok dengan rasa makanan kami,” ungkap Ny Giyanto, 55, sang pemilik warung, ketika berbincang dengan Espos, Kamis (3/11/2011).
Pelanggan warung Ny Giyanto mayoritas pekerja kantoran, apalagi warungnya terletak tak terlalu jauh dari kantor Pemkab Boyolali dan kantor-kantor lainnya. Biasanya dia juga kerap mendapat pesanan dari instansi-instansi, dalam partai kecil dan besar.
“Yang paling banyak dicari di sini adalah gudeg koyor dan sambel tumpang. Entah benar atau tidak, tapi katanya pembeli rasanya beda dengan di tempat lain. Saya memakai resep yang diajarkan ibu saya dulu, yang kebetulan sangat suka memasak. Mereka bilang rasa masakannya Jawa sekali, jadi mereka suka,” bebernya.
Menikmati sambel tumpang bertambah nikmat jika dipadukan dengan sayuran-sayuran hijau. Menu seperti ini biasa disebut dengan gudang sambel tumpang. Campuran sayuran tersebut membuat makanan menjadi lebih segar.
Kenikmatan sambal tumpang bakal bertambah jika dilengkapi dengan lauk wader. Itulah sajian favorit yang banyak dicari pelanggan setia masakan Ny Giyanto.
“Masak tumpang biasanya cuma satu panci. Kadang cepat habis, tapi kadang juga sampai sore. Kadang sebelum jam makan siang saja sudah habis kalau kebetulan lagi pas banyak pesanan,” imbuhnya.

Minggu, 16 November 2014

sambal tumpang ibuku

Sambal Tumpang merupakan masakan yang terdiri dari nasi sambal tumpang dan ditambah dengan sayur-mayur sebagai pelengkap. Jika dilihat dan dipandang sepintas, Nasi Sambal Tumpang hampir sama dengan Sambal Pecel. Bahkan ada perpaduan antara sambal Tumpang dengan Sambal Pecel. Rasanya juga terasa enak. Bedanya sambal tumpang itu sambalnya terbuat dari tempe bosok (busuk) yang ditumbuk halus. Tempe bosok memang sengaja dibuat busuk dan dijual. Rasa yang ditimbulkan dari tempe bosok ini yaitu rasa sangit. Namun rasa dari tempe bosok terasa berbeda ketika sudah diolah menjadi dan beberapa bumbu lain seperti kencur, daun jeruk, dll. Selain itu, di dalam Sambal Tumpang ini juga terdapat tahu yang diolah bersama Sambal Tumpang ini. Nasi Sambal Tumpang ini biasanya cocok untuk dihidangkan pada pagi hari sebagai menu makan pagi. Apalagi dengan nasi yang masih hangat. Nasi Sambal Tumpang ini cocok dinikmati dengan lauk Telur, Tempe, Bakwan, Rambak, Krupuk, dan Ayam.
Sambal tumpang sangat mudah ditemui di mana-mana, hampir semua warung makan menyediakan, tapi yang khusus sambel lethok antara lain Mbok Nah di Ampel, Suprih di sebrang KUD Kota Boyolali, timur terminal bis Boyolali, Rumah Makan Elang Sari, dan lain-lain.
Sebagaimana tren “kuliner malam”, banyak warung makan tenda khusus untuk sambel tumpang ini, bahkan memberi nama “Warung Bubur Tumpang”.

cara menanam pepaya versi orang boyolali

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah-buahan yang diduga berasal dari daerah antara Meksiko bagian selatan dan Nikaragua. Budidaya pertama ditemukan di daerah Amerika kemudian menyebar ke daerah-daerah tropis dan subtropis (Muljana, 1982).

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah yang populer dan digemari oleh hampir seluruh penduduk bumi ini. Daging buahnya lunak dengan warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena mengandung banyak provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium. Selain itu, dengan mengkonsumsi buah pepaya akan memudahkan buang air besar (Kalie, 1983).

Buah pepaya dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar, ataupun diolah terlebih dahulu menjadi makanan dan minuman seperti manisan kering, manisan basah, pasta pepaya, saus, juice dan juga ceriping pepaya. Selain buahnya, bagian lain dari tanaman pepaya juga dapat dimanfaatkan, misalnya daun mudanya bisa untuk sayur, daun tua atau kuning dan batang yang sudah roboh dapat dijadikan sebagai makanan ternak. Karena tanaman pepaya mempunyai kegunaan yang sangat beragam maka, para petani di Indonesia khususnya petani di Boyolali senang bertanam pepaya. Selain untuk kebutuhan sendiri, hasil dari bertanam pepaya dapat dijual sebagai penambah penghasilan, bahkan sebagian besar petani Boyolali hasil dari bertanam pepaya merupakan sumber penghasilan utama. Untuk petani Boyolali, bertanam pepaya merupakan hal yang wajib dan harus dilakukan. Oleh karena itu, tak heran bila sebagian besar wilayah Boyolali banyak ditanami pepaya, sehingga menjadi sentra budidaya tanaman pepaya.